Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, telah membocorkan jumlah bantuan yang akan diberikan pemerintah untuk mobil listrik di Indonesia. Syarat utama untuk mendapatkan bantuan ini adalah mobil harus memiliki TKDN minimal 40 persen. Saat ini, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Wuling telah memenuhi persyaratan tersebut.

Menurut Menperin Agus Gumiwang, mobil Ioniq 5 akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 70-80 juta, sementara untuk Wuling akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 25-35 juta. Namun, jumlah ini masih dalam perhitungan dan akan segera diumumkan.

Baca Juga

10 Merk Mesin Potong Rambut yang Bagus dan Terkenal di Indonesia.

TKDN atau konten lokal minimal 40 persen diterapkan sebagai syarat utama karena dianggap sangat penting bagi pemerintah untuk menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Ini juga bukan insentif atau subsidi, tetapi bantuan pemerintah.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang telah mengusulkan bahwa bantuan ini akan diberikan untuk 35.900 unit dan akan berlaku hingga Desember 2023. Skema bantuan yang diberikan untuk mobil listrik dilakukan dengan skema terbuka dan akan diberikan kepada produsen yang mendaftarkan jenis kendaraan yang akan diikutkan dalam program tersebut.

Selain mobil listrik, pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk motor listrik dan bus listrik. Besaran bantuan untuk motor listrik telah ditentukan, sementara untuk bus listrik, Menperin Agus Gumiwang mengatakan besaran sudah ada, tetapi dia lupa dan tidak membeberkannya. Semua bantuan tersebut akan mulai berlaku pada 20 Maret 2023.

Dengan adanya bantuan pemerintah untuk mobil listrik ini, diharapkan dapat meningkatkan permintaan dan penggunaan mobil listrik di Indonesia. Selain itu, bantuan ini juga dapat mendorong produsen mobil lokal untuk mengembangkan teknologi mobil listrik dan meningkatkan TKDN mereka. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.