Kode Sumber Twitter Inc Bocor, Elon Musk Mencari Pelaku

senor pink
By: senor pink November Fri 2024

Beberapa bagian dari kode sumber Twitter Inc telah bocor dan media sosial milik miliarder Elon Musk sedang mencari informasi tentang orang yang bertanggung jawab. Pembocoran ini merupakan masalah serius karena mengancam keamanan data pengguna Twitter.

Kode Sumber Twitter Inc Bocor, Elon Musk Mencari Pelaku
Kode Sumber Twitter Inc Bocor, Elon Musk Mencari Pelaku

Menurut laporan yang diterima oleh pihak pengadilan, sejumlah kutipan dari kode sumber Twitter yang digunakan untuk menjalankan perusahaan secara online telah diunggah di GitHub, platform milik Microsoft untuk berbagi kode untuk pengembangan perangkat lunak. Pengguna yang mengunggah kode sumber tersebut menggunakan akun dengan nama ‘FreeSpeechEnthusiast’.

Baca Juga

Website Penyedia Gambar Gratis

Website Penyedia Gambar Gratis

GitHub telah menghapus kode sumber tersebut atas permintaan Twitter pada hari Jumat, 24 Maret 2023. Namun, Twitter telah meminta Pengadilan Distrik Utara California untuk memberikan “Semua informasi pengenal” yang terkait dengan nama pengguna ‘FreeSpeechEnthusiast’.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Twitter terkait kejadian ini. Hal ini mengundang keraguan dan kekhawatiran para pengguna Twitter tentang keamanan data pribadi mereka. Banyak yang khawatir bahwa data pribadi mereka dapat jatuh ke tangan yang salah dan disalahgunakan.

Baca Juga

Cara Top Up Ovo Di Alfamart

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa nilai saham Twitter telah melorot tajam. Elon Musk, salah satu miliarder terkenal di dunia, telah menetapkan nilai Twitter saat ini sebesar US$ 20 miliar, kurang dari separuh harga saat dia beli lima bulan lalu yaitu US$ 44 miliar. Nilai Twitter terkini itu terungkap dalam email kepada karyawan yang dilihat oleh media berita Amerika.

Baca Juga

Cara Top Up Indomaret Card

Pembocoran kode sumber ini juga menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan data dan keamanan siber yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut harus selalu waspada dan meningkatkan sistem keamanan siber mereka.